Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Wah Ternyata Ada Loh Sastra Anak, Yuk Kenali 10 Jenisnya!

Don't just teach your children to read, Teach them to question what they read. Teach them to question everything. (George Calin) Selama ini kita mungkin sering kebingungan dengan pilihan dan jenis buku untuk anak-anak. Buku bacaan anak-anak sebetulnya sudah mempunyai standar sendiri. Jenisnya juga lebih beragam karena sesuai dengan usia dan kemampuan membaca anak. Tapi tahukah kalau sebetulnya buku-buku yang beredar itu termasuk sebagai sastra anak? Pada dasarnya sih, sastra anak ini adalah buku dengan segala jenis bentuk dan genre yang memang sengaja ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Tema dan gaya penceritaannya beragam dengan tujuan membantu pemahaman dan perkembangan mereka. Kalau menurut Dr. Dorothea Rosa Herliany, pakar sastra anak, sastra anak mempunyai banyak bentuk seperti cerita, puisi atau drama. Tujuan dari sastra anak adalah membangun imajinasi, mengajarkan nilai dan norma, juga memahami dunia di sekitar mereka.  Buku anak-anak terkadang menyajikan beragam tema suli

Rahasia Unggul Keterampilan Literasi Untuk Manusia Modern

The Purpose of learning is growth, and our minds, unlike our bodies, can continue growing as we continue to live. (Mortimer Adler) Menjelang akhir tahun 2023, Mendikbudristek Nadiem Makariem menyampaikan skor pencapaian kemampuan membaca Indonesia di tahun 2022. Indonesia mendapat skor 359 poin dalam penilaian  Programme for International Student Assessment  (PISA) itu. Goodstats menyebutkan bahwa angka ini justru terendah sejak 2000, sebab Indonesia pernah mencapai skor 402 di 2009. Tahun 2018 saja Indonesia mendapat skor 371 poin untuk kemampuan membaca. Memang sih banyak faktor penyebab yang bisa membuat skor ini anjlok. Salah satunya bisa jadi karena penilaian ini dilakukan ketika kita sedang ada dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga kegiatan pembelajaran menjadi tidak maksimal. Meski sebetulnya ini juga bisa disiasati dengan kegiatan dan proses pembelajaran di rumah bersama orang tua. Sayangnya memang kondisi di lapangan tidak ideal dan jauh dari harapan, apalagi ketika sekolah

Selain Alexandria, Ini 5 Perpustakaan Tertua Di Dunia

 Libraries raised me. (Ray Bradbury) Cepatnya evolusi di bidang teknologi, membuat kita mempunyai akses terhadap literatur lebih luas. Buku-buku fisik tidak hanya menjadi satu-satunya sumber keilmuan dan rujukan. Buku digital juga mendapat pamornya di antara para pembaca yang menginginkan kepraktisan dan efisiensi waktu mebaca. Untuk membaca soal buku digital, bisa lanjut di sini ya. Tidak aneh dong ya para pembaca baik buku fisik atau buku digital pasti mempunayi koleksi buku di perpustakaan pribadinya. Nah, bicara soal perpustakaan. Selama ini kita pasti sering mendengar perpustakaan tertua dalam peradaban manusia adalah Perpustakaan Alexandria di Mesir. Konon perpustakaan ini dibangun oleh Ptolemaios I pada abad ke-3 SM. Sayangnya perpustakaan ini hancur akibat kebakaran dan konflik. Selain Perpustakaan Alexandria, ada lagi loh perpustakaan tertua di dunia dan masih bertahan sampai sekarang. Ada yang tahu perpustakaan lainnya? Kalau belum, yuk kita bahas satu per satu di sini ya. Pe

5 Fakta Sejarah Dalam Novel Miss Peregrine's Home For Peculiar Children

We were like astronauts floating through a starless universe. Fakta dan fiksi seringkali susah dipisahkan ketika kita membaca sebuah karya. Memang garis antara keduanya sangat tipis bahkan bisa membuat kita terkecoh. Namun dalam proses kreatif seorang penulis, sangat mungkin tokoh, peristiwa dan tempat di kehidupan nyata menjadi inspirasinya. Salah satu karya fantasi yang menurut saya sangat menarik adalah novel seri karya Ransom Riggs. Novel pertamanya Miss Peregrine's Home for Peculiar Children ini pertama kali terbit tahun 2011. Saya sendiri baru membacanya sekitar awal tahun 2012 dalam versi bahasa Inggris. Kali pertama melihat sampul bukunya, saya pikir ini adalah sebuah novel bergenre horor atau thriller.  Ternyata setelah tuntas membaca, kesan yang dirasa justru tidak menakutkan sama sekali, Tahun lalu saya menuntaskan kembali buku ini dan menemukan beberapa fakta menarik terkait sejarah Eropa dalam novel ini. Riggs memang membuat latar cerita keberadaan Miss Peregrine, par

Si Kecil Suka Membaca, Tapi Sudah Sesuaikah dengan Tingkat Membaca dan Usianya?

Satu anak, satu guru, satu buku dan satu pena dapat mengubah dunia. (Malala)   Senang ya rasanya kita bisa berbagi hobi dengan keluarga, apalagi si kecil. Salah satu hobi atau kebiasaan yang paling mudah dan murah adalah membaca lho. Dengan banyaknya jenis buku dan mediumnya, kita bebas mengeksplorasi. Eits, tapi ternyata kita tidak bisa sembarangan memberikan buku pada si kecil ya. Ada banyak pertimbangan seperti jenis buku, bahasa, dan yang paling penting adalah usia. Eh selain usia ada satu lagi yaitu tingkat kemampuan membacanya. Saya pribadi sudah mengenalkan buku dan membaca justru sejak Rayya masih janin. Buku pertamanya adalah buku berjenis contrast   soft books  atau buku terbuat dari kain dan memiliki warna kontras hitam, putih dan merah. Jenis buku ini memang sesuai untuk bayi baru lahir sampai usia 6 bulan. Untuk baca lebih lanjut tentang jenis bukunya bisa baca di sini ya. Nah kita lanjutkan lagi soal tingkat membaca dan usia si kecil. Sebenarnya sebagai orang tua, kita 

Menulis Sebagai Katarsis: Sebuah perjalanan menerima keriuhan dalam diri

  Beberapa tahun belakangan ramai sekali pembahasan soal writing for healing  alias menulis sebagai bentuk terapi. Sebenarnya untuk kebanyakan, menulis jadi sebuah aktifitas yang gampang-gampang susah atau malah susah-susah gampang.  Saya pribadi harus jujur kehilangan momen yang menikmati proses menulis untuk pelepasan beban emosi cukup lama. Sekitar 2 tahun lalu,saya memaksakan diri untuk mulai membaca dan menyunting beberapa tulisan lama.  Tahun 2023 menjadi garis start  untuk saya kembali menulis dalam bentuk blog, esai dan semi otobiografi. Dari sinilah akhirnya tiga buku karya saya berhasil terbit. Tiga buku yang betul-betul menguras emosi. Awal kembali menulis Awal tahun 2023, saya keukeuh  dan menguatkan diri untuk menbghidupkan kembali blog yang sudah lama hiatus. Saya bergabung dengan komunitas blogger, ODOP, dan menemukan tempat belajar baru. Menulis yang dulunya adalah keharusan karena tuntutan pekerjaan, pada saat itu menjadi hobi yang dikonsistenkan. Semua berjalan lumaya

Semalam #DebatCapres Lagi. Tapi, Tahukah Kamu Sejarah Debat Di Dunia?

  There are two sides to every question. (Protagoras) Sempat menyimak debat calon presiden (Capres) ke-3 semalam? Tema debat semalam memang cukup ramai karena berkaitan dengan kondisi riil sekarang ya. Peperangan di dunia, potensi peperangan di Laut Cina Selatan, ketahanan dan pertahanan nasional juga banyak lagi disebut ketiga capres dalam penyampaian visi misi dan tanya jawab. Debat Capres ke-3 (Tangkapan layar via Youtube tempo.co) Sejak Debat Calon Presiden 2024 dilaksanakan pertama kali pada 12 Desember 2023, antusiasme dan animo masyarakat terhadap debat semakin meningkat. Mereka menganggap debat kali ini memiliki nuansa atau keunikan tersendiri. Sebenarnya debat sendiri bukan barang baru di dunia politik.  Kita bisa menelusurinya hingga era Yunani Kuno di sebuah pusat diskusi bernama Agora dan sampai sekarang masih dikenal istilah "Agora Debate". Cari tahu lebih lanjut yuk. Sejarah Awal Debat Banyak naskah sejarah menyebut bahwa abad ke-5 SM adalah era paling penting d

Masih Perlukah Resolusi di Awal Tahun Baru?

Disunting menggunakan Canva   Bagaimana rasanya tahun sudah berganti hanya dalam sekejap mata? 365 hari di tahun 2023 kemarin sudah berhasil kita lalui dengan berbagai kisah, suka dan duka. Banyak hal yang menyenangkan sekaligus mengecewakan. Kenangan baik dan kenangan buruk menjadi pengalaman dan pelajaran untuk kemudian kita melangkah kembali di tahun ini. Rasanya memang berat melangkah ketika setengah dari jiwa kita masih ingin tetap di masa lalu. Namun, wakt uterus berjalan dan dunia terus berputar. Lalu bagaimana dengan resolusi yang kita buat di tahun lalu? Dari sekian banyak bucket list yang kita buat, semoga sbagian besar sudah kita lakukan atau capai. Beberapa yang belum, kita masih ada waktu untuk melakukannya kali ini. Jadi masih perlukah kita membuat resolusi tahun baru untuk tahun ini? Sebenarnya membuat resolusi tahun baru punya beberapa manfaat, hanya saja kita membuatnya terlalu ideal atau bersikap sangat perfeksionis. Alhasil, sulit untuk kita melakukannya satu per sat