Setelah membacakan nyaring My First Qur'anpedia of Anatomy, Rayya sempat bertanya tentang otak. Terkesan pertanyaan lucu tapi sebenarnya mencari jawabannya adalah sebuah tantangan.
"Kenapa otak di kepala, mama?"
"Otak buat apa mama?
"Kalau kejedug otaknya gimana?"
Begitulah kira-kira ya pertanyaan ajaib Rayya. Jawabannya kan tidak mungkin seperti jawaban di ensiklopedia. Ketika mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ajaibnya, aku menemukan setidaknya ada 10 fakta menarik tentang otak.
Ingatan disimpan untuk jangka pendek dan panjang
Aku pernah mendengar bahwa setiap ingatan selalu disimpan di otak,dan suatu saat dibutuhkan kita bisa memanggilnya kembali. Para pakar di bidang saraf telah lama mengetahui bahwa hippocampus menyimpan ingatan jangka pendek.
Sebuah studi terbaru mengungkapkan peran dari hippocampus. Disebutkan bahwa ingatan jangka pendek terbentuk di hippocampus, tetapi secara bersamaan disimpan di bagian lain otak untuk ingatan jangka panjang.
Kapasitas otak ±2,5 juta gigabit
Dalam sebuah artikel di Scientific American, Paul Reber seorang profesor Psikologi di Universitas Northwestern, menyebutkan bahwa otak manusia dapat menyimpan sekitar 2,5 juta gigabit. Itu setara dengan sebuah acara TV yang tayang selama 300 tahun.
Dengan kapasitas sebesar ini menjadikan otak kita tempat penyimpanan data terbesar dan tercanggih. Kemampuan untuk menyimpan ingatan ini perlu dijaga seperti organ tubuh lainny. Kemampuan otak pun dipengaruhi oleh gaya hidup, pola makan, dan frekurensi olahraga kita.
Ingatan terbentuk sejak janin
Kenangan mulai terbentuk di dalam rahim, karena ini adalah saat kritis untuk perkembangan otak. Ingatan dapat terjadi sejak empat bulan setelah kehamilan atau trisemester kedua.
Penelitian P. G. Hepper mengungkapkan bukti dari paradigma pembelajaran janin tentang pengondisian klasik, pembiasaan, dan terpapar oleh pembelajaran. Hasilnya memang mengungkapkan bahwa janin memang memiliki ingatan. Ingatan ini berkaitan dengan praktik, pengenalan dan keterikatan pada ibu, inisiasi dini saat menyusui, dan penguasaan bahasa.
Menghasilkan listrik 12-25 watt
Otak kita menghasilkan antara 12 dan 25 watt listrik. Jumlah energi ini cukup untuk menyalakan bola lampu dengan watt rendah. Listrik memang diperlukan oleh sistem saraf untuk mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh dan ke otak. Aktifitas otak ini memungkinkan kita untuk melihat, bergerak, berpikir, dan merasakan.
Otak kita bekerja terus menerus tetapi mengonsumsi energi yang "hijau". Timothy J. Jorgensen menyebutkan perbandingan ini dengan komputer desktop biasa membutuhkan daya sekitar 175 watt, dan laptop sekitar 60 watt. Terlebih lagi sumber energi otak bisa diperbarui sebab diperoleh dari makanan.
Kecepatan neuron mencapai 150 km/j
Neuron berjalan 150 mph di otak. Berbagai jenis neuron bergerak dengan kecepatan berbeda - misalnya, sinyal rasa sakit bergerak jauh lebih lambat daripada yang lain. Tim Welsh dari Universitas Toronto menganalogikan kecepatan otak ini dengan seorang pelari cepat.
Penerimaan dan persepsi dari retakan senjata starter, keputusan untuk mulai berlari, mengeluarkan perintah gerakan, dan menghasilkan kekuatan otot untuk mulai berlari melibatkan jaringan yang dimulai di telinga bagian dalam dan berjalan melalui berbagai struktur sistem saraf sebelumnya. mencapai otot-otot kaki. Semua itu bisa terjadi dalam waktu setengah kedipan mata.
Ingatan dipicu oleh emosi
Memori diprioritaskan oleh emosi. Tetapi ini juga berarti bahwa banyak dari "kenangan" yang kita miliki adalah fiksi cacat yang tidak disengaja. Belakangan para ilmuwan mengetahui bahwa sinapsis atau signal yang membawa pesan dari neuron ke neuron lainnya bisa mengalami penurunan ketika kita mengalami depresi.
Itu sebabnya ketika kita merasakan emosi yang berlebih-lebihan, seringkali kita lupa dengan hal-hal tertentu. Ketika marah, misalnya, kita tidak bisa mengingat hal baik yang tersimpan dalam ingatan. Atau, ketika kita merasa bahagia sedih mendalam maka ingatan tentang peristiwa itu akan terekam dengan baik.
Foto: Journal of Neuroscience
Emosi mengubah reaksi kimiawi pada otak
Otak kita setidaknya terdiri dari 100 miliar sel otak. Artinya lebih dari 100.000 reaksi kimia terjadi di otak setiap detiknya. Reaksi kimiawi ini berkaitan dengan persepsi dan emosi kita. Bahkan emosi secara drastis bisa mengubah otak kita.
Para peneliti saraf dan otak melihat bahwa reaksi kimiawi yang ditimbulkan oleh emosi dapat dilihat secara fisik dalam pemindaian otak. Saraf tertentu bisa bereaksi berlebihan terhadap pemicu, seperti stres atau cahaya terang. Ini bisa menyebabkan zat kimia dalam otak mempersempit pembuluh darah di otak.
95% Keputusan dibuat di bawah sadar
95 persen dari semua keputusan terjadi di pikiran bawah sadar. Ini berarti bahwa sebagian besar tindakan dan perilaku kita terjadi karena aktivitas otak yang berada di luar kesadaran kita. Otak kita ternyata rata-rata memiliki antara 50.000 dan 70.000 pikiran sehari.
Peneliti menyebutkan bahwa sayangnya 60-70% pemikiran kita negatif. Artinya disadari atau tidak, setiap keputusan kita terpengaruh oleh emosi dasar. Untuk para seniman, desainer dan pendongeng, emosi dasar ini dibutuhkan untuk berkomunikasi dan berkarya.
Kemampuan mengingat menurun di usia 24 tahun
Penelitian menunjukkan bahwa kecepatan kognitif otak kita mengalami penurunan ketika kita berusia 24 tahun.Faktanya,setiap 15 tahun setelah usia 24 tahun, kecepatan kognitif turun sekitar 15%.
Meski begitu, kita bisa tetap menjaga kesehatan otak dengan melakukan aktivitas seperti membaca dan berolahraga. Selain itu, pola makan yang baik membantu kondisi ini.
Otak tidak bisa merasakan sakit
Meski rasa sakit diproses di otak, organ itu sendiri tidak bisa merasakan sakit. Inilah sebabnya mengapa operasi otak dapat terjadi saat pasien terjaga, tanpa rasa tidak nyaman.
Padahal otak memiliki miliaran neuron yng bertugas mengirimkan informasi sensorik dan lainnya. Bahkan rasa sakit ketika kita sakit kepala berasal dari saraf lain dan bukan otak. Pembuluh darah di kepala kita menjadi sakit untuk menginformasikan sesuatu yang salah terjadi di tubuh kita.
Masyaallah ya Kak. Dari salah satu ciptaan-Nya aja kita udah bisa tahu dan belajar tentang kebesaran hasil ciptaan Allah. Itu baru otak, belum lagi jantung, paru, ginjal, dan lain-lain
BalasHapusiya mba, mudah-mudahan kita selalu bisa bersyukur
Hapuswah usiaku uda beraapa ini kalau kemampuan kengingat menurun di usia 24 tahun, hahaa
BalasHapusMasyaallah ✨✨✨. Aku suka takjub setiap baca tentang kemampuan otak manusia.
BalasHapusUsiaku masih kurang dari 24 kak tapi kok kemampuan mengingat udah menurun ya... 😥
BalasHapusMasya Allah pintar sekali Rayya pertanyaannya. Bikin PR buat yg jawabnya ya, hihi. Wah ternyata menurun di usia 24 tahun ya, aku malah merasa jadi pelupa setelah melahirkan. Apakah ini juga termasuk menurun ya kak? huhu
BalasHapussepertinya diriku yang hampir mendekati usia kepala tiga ini, memang sudah harus mulai memaksa menerapkan kebiasaan hidup sehat, walau berat hiks, biar kemampuan daya ingat tetap terjaga..
BalasHapusMasya Allah, dari pertanyaan sederhana jadi tau banyak hal, ya
BalasHapusKeren sekali ciptaan Tuhan, dengan segala fungsi yang menakjubkan. Terima kasih, akak infonya.
BalasHapusBaru tau loh kak, ternyata otak nggak merasakan sakit ya. Pantesan adegan operasi yang di drakor itu kadang kala langsung sat set sat set tanpa bius dll. Terima kasii mba, aku jadi tau lebih banyak hal tentang otak
BalasHapusWah keren banget otak kita ya. Sebegit kompleksnya ciptaan Tuhan
BalasHapus