Dalam sejarah literasi dunia, pembakaran dan pelarangan buku sudah terjadi berulang kali. Pelarangan dan penghancuran buku pertama dalam sejarah manusia tercatat pada tahun 4000 SM. Para arkeolog menemukan banyak artefak berupa tablet yang pecah atau hancur.
Perpustakaan Alexandria di Mesir Selatan adalah perpustakaan yang dibangun dinasti Ptolemaic, keluarga Cleopatra. Perang saudara antara Cleopatra dan saudaranya Arsinoe pecah di Mesir membumi hanguskan sekitar 40.000 buku. Perpustakaan Alexandria ini akhirnya hancur pada tahun 389 M. Pelarangan dan pembakaran buku terus berlanjut ke seluruh penjuru dunia. Bahkan di Tiongkok di bawah Zhao Zheng atau Shih Huang Ti menyetujui pembakaran semua buku kecuali buku-buku pertanian, kedokteran, dan astrologi.
Sejarah tragis ini terus terjadi hingga era digital ini. Indonesia, di bawah pemerintahan Orde Lama pun sempat melakukan pelarangan melalui UU No. 4 tahun 1963 yang membuat Kejaksaan Agung punya “hak” untuk melarang buku dan semua barang cetakan yang dianggap bisa mengganggu ketertiban umum. Orde Baru melanjutkan pelarangan ini hingga menjelang era reformasi.
Radio Buku mendokumentasikan bahwa sejak 1959 hingga 2009 sekitar 300 buku lebih sudah dilarang oleh pemerintah Indonesia. Pramoedya Ananta Toer adalah pengarang yang karya-karyanya paling banyak dilarang. Meski begitu, peredarannya terus terjadi di tangan para mahasiswa tanpa sepengetahuan pemerintah. Lalu buku apa saja yang dilarang beredar bahkan mengalami pembakaran di era ini?
Tetralogi Buru (Pramoedya Ananta Toer)
Tetralogi ini terdiri dari empat buku yaitu Bumi Manusia (1980), Anak Semua Bangsa (1980), Langkah Kaki (1985) dan Rumah Kaca (1988).
Latar belakang dalam cerita ini adalah waktu terbentuknya Indonesia. Pandangan Pram dalam karyanya yang ini menyebutkan asal-usul nasionalisme yang membuatnya dianggap komunis.
Pram pernah terlibat dalam Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra) dan lembaga ini sering dianggap bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI).Konon, Lekra ini menaungi para sastrawan dan seniman revolusioner dan tidak resmi menjadi bagian partai itu. Buku-buku Pram beredar luas dan diterjemahkan sampai 33 bahasa setelah terjadinya Reformasi 1999 di Indonesia.
The Kite Runner (Khaled Hosseini)
The Kite Runner adalah karya pertama Khaled Hosseini dan berhasil terjual jutaan eksemplar.
Latar belakang yang digunakan pada novel ini adalah Afghanistan tahun 1970 sampai era pra-revolusi dimana Amir seorang putra dari pengusaha kaya. Dia berteman dengan Hassan, putra salah satu budak ayahnya. Perbedaan struktur sosial dan psikologis sosial yang ditunjukkan melalui dua etnik dan dua aliran agama, diwakili oleh Amir dan Hassan.
Persahabatan yang berujung pada pengkhianatan ini kemudian menjadi novel yang dilarang oleh pemerintah Taliban. Sebab meski novel ini membahas isu penyalahgunaan kekuasaan, tema penebusan, pengalaman imigran dan sejarah Afghanistan, isu yang membuatnya dilarang cukup banyak. beberapa diantaranya adalah pemerintah Taliban menganggap novel ini berlebihan dan memunculkan Islamophobia. Sementara itu, American Library Association menyebutkan beberapa sebab lainnya yaitu kekerasan seksual, penggambaran homoseksualitas, bahasa yang menyinggung, tidak sesuai untuk usia remaja, kekerasan.
Harry Potter (J. K. Rowling)
Karya fenomenal dari J. K Rowling ini terbit sebanyak tujuh bagian dan diterbitkan pada 1997 hingga 2007. Kisah tentang seorang anak yatim-piatu bernama Harry Potter dan dia memiliki takdir besar mengalahkan penguasa sihir gelap, Voldemort. Dengan genre fantasinya, novel ini berhasil mendapatkan jutaan penggemar dan dicetak berulang.
Namun, banyak negara Islam yang juga melarang peredarannya. Bahkan sebagian dari negara di Eropa, negara-negara bagian di Amerika juga UK melarang penggunaannya dalam kurikulum sekolah atau memasukkan ke dalam perpustakaan. Alasannya adalah penggunaan sihir dan mantra-mantra sungguhan, kekerasan, perundungan juga sikap pilih kasih dari para penyelenggara pendidikan.
The Hate U Give (Angie Thomas)
The Hate U Give adalah novel pertama Angie Thomas yang berhasil masuk menjadi best seller di minggu pertama publikasinya. Novel ini terinspirasi oleh gerakan Black Live Matter di Amerika serikat. Melalui tokohnya bernama Starr, seorang gadis berusia 16 tahun isu rasisme dan kekerasan polisi.
Pelarangan di Amerika serikat terjadi karena tema yang diangkat dalam novel ini terkait dengan kekerasan polisi, masyarakat kulit Hitam di Amerika, alih kode, dan banyaknya kata makian. Meski peredarannya dilarang, buku ini sempat diterjemahkan ke beberapa bahasa.
I am Malala (Malala Yousafzai)
I am Malala adalah karyanya yang pertama sekaligus autobiografi yang ditulisnya. Buku ini bercerita tentang sebuah keluarga yang tumbang akibat terorisme global dan perjuangan pendidikan anak perempuan. Juga tentang seorang ayah yang memiliki sekolah, dia berjuang dan mendorong putrinya untuk menulis dan bersekolah. Buku yang luar biasa dalam menggambarkan orang tua yang berani dan sangat mencintai putrinya.
Meski buku ini mendapat pujian dan kritik positif di banyak negara, di negara asalnya sendiri, Pakistan, buku ini dilarang beredar. Anggapan bahwa keadaan dalam buku ini terlalu berlebih-lebihan dan tidak sesuai dengan masyarakat yang menghormati anak laki-laki.
Pelarangan bahkan pembakaran buku adalah bukti bahwa banyak pihak yang merasa terancam dengan gagasan yang dimunculkan. Sebagai pembaca dan penikmat, membaca buku bukan masalah boleh atau tidak, tetapi bagaimana buku tersebut mengubah diri kita.
Buku-buku yang belum pernah saya baca semuanya. Siap meluncur cari bukunya. Terima kasih ya Kak buat rekomendasinya
BalasHapusWahhh, Baru tahu banyak buku yang dilarang peredarannya. Apalagi bukunya Pramodya dan JK. Rowling. Terima kasih insight-nya Kak.
BalasHapusBeberapa ada yang sudah baca. Beberapa ada yang belum. Memang sih pelarangan terhadap suatu karya itu salah satu penyebabnya biasanya berkaitan dengan politik suatu negara ya.
BalasHapusBaru tahu ternyata the kite runner juga termasuk salah satu buku yang dilarang peredarannya. Nice info kak 👌
BalasHapusJadi penasaran apa isi bukunya. Apa bisa dicari di sini ya?
BalasHapusYang versi Indonesia sudah lama ada ko terjemahannya bisa dicari
HapusHoo ternyata ada yg dilarang juga peredarannya ya. Gak nyangka buku Bumi Manusia juga dilarang padahal sempat di filmkan juga ya.
BalasHapusHarry Potter juga banyak dikekang ya..padahal semua bukunya bagus².
Pramoedya Anantha toer... 😘
BalasHapusAda yg sudah saya baca, ada yg belum. Tapi overall tulisannya rapi sekali kak. Sangat informatif. Semangat terus kak
BalasHapusWahh, terima kasih ulasan yang sangat informatif. Keren kak, bisa merekomendasikan buku2 yang sangat perlu dicari.
BalasHapusPramoedya memang legenda si, semua karya-karya begitu hidup, dan banyak memberi ilmu juga seputar hidup..
BalasHapusBaru tau Harry Potter ternyata pernah dilarang beredar 🥺
BalasHapusDari yang disebutkan hanya Harry Potter dan Tetralogi yang q tau sisanya baru tau ini kalau ada buku kontroversial menarik lainnya. Makasih kak sdh diberi informasi yang menarik ini
BalasHapus