Langsung ke konten utama

Postingan

Bookstagram 101: Tips Nge-Bookstagram Untuk Pemula

Postingan terbaru

Membaca Nyaring vs. Mendongeng: Apa Sih Bedanya dan Kenapa Penting?

Masih ingat saat-saat orang tua atau kakek-nenek kita mendongeng? Kita bahkan menghabiskan berjam-jam untuk mendengarkan ceritanya. Mulai dari kisah pengalaman mereka semasa kecil sampai dongeng yang mereka dapat dari orang tua atau kakek-neneknya. Membangkitkan kenangangan ya. Nah selain mendongeng yang sudah kita dengar sejak lama, ada satu lagi cara untuk bercerita. Namanya adalah membaca nyaring atau read aloud . Banyak pelatihan dan kegiatan yang menawarkan membaca nyaring untuk para orang tua dan pendidik. Tetapi, sebenarnya pernahkah kalian bertanya-tanya apa bedanya antara membaca nyaring dan mendongeng? Keduanya terdengar mirip ya padahal sebenarnya ada perbedaan yang cukup menarik, lho. Yuk, kita bahas bersama-sama!  Reading aloud is an important practice, even for adults. It helps us slow down, appreciate the beauty of language, and immerse ourselves in the world of the story. (Unknown) Membaca Nyaring ( Read Aloud ) Membaca nyaring adalah ketika kita membaca teks yang sudah

Kenapa Membaca dan Menulis Penting Banget untuk Anak Muda Seperti Kamu?

Bayangkan dunia tanpa buku, novel, cerpen atau bahkan pesan singkat di ponsel. Membosankan, bukan? Belakangan banyak pendidik dan orang tua yang mengeluhkan anak remaja dan dewasa mudanya yang kesulitan membaca. Tentunya bukan soal membaca dalam hal mengartikulasikan setiap kata, frasa, klausa dan kalimat. Mereka sangat pintar membaca. Namun, membaca dalam arti yang lebih dalam seperti mengetahui maksud, makna yang tersirat atau menafsirkan menjadi momok buat mereka. Membaca dan menulis adalah dua keterampilan dasar yang sering kali kita anggap remeh, padahal keduanya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Namun, fenomena yang mengkhawatirkan saat ini adalah banyak anak muda yang memilih untuk tidak membaca atau bahkan tidak suka membaca.  If you want to know who you are, you have to be willing to look at yourself and be honest about it. Reading and writing can help you do that. (Emma Watson) Tuh Kakak Emma Watson menyebutkan kalau kita ingin mengenali diri sendiri, kita harus mau

Tips Praktis dan Strategi Belajar Efektif Menurut Neurosains dan Psikologi

Learning is a lifelong journey, and the ability to learn is the most valuable skill you can acquire. Belajar adalah keterampilan yang terus kita gunakan sepanjang hidup. Namun, seringkali kita mengalami kesulitan ketika belajar, dan biasanya bukan cuma karena materinya saja. Kita malah sering tidak bisa belajar karena kita tidak bisa belajar dengan lebih efektif dan efisien. Buku Learning to Learn karya Barbara Oakley dan Terrence Sejnowski memiliki 12 bab. Keduanya adalah pakar neurosains terkemuka yang membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka dari hasil studi dan pengamatannya. Di dalamnya terdapat berbagai gagasan yang menawarkan pandangan mendalam berdasarkan neurosains dan psikologi untuk membantu kita memahami cara belajar yang lebih baik.  Dalam buku ini, Oakley dan Sejnowski berbagi banyak strategi, seperti manajemen waktu yang tepat, teknik belajar yang efektif, dan pola pikir positif, supaya kita bisa meningkatkan hasil belajar. Salah satunya adalah gagasan yang disebut

Tema Perempuan Berdaya Pada Bacaan Anak, Apakah Perlu?

 Women are the real architects of society. (Harriet B. Stowe) Belakangan banyak sekali berita berseliweran di media massa dan media sosial tentang kekerasan terhadap perempuan. Di Indonesia sendiri permasalahan yang dihadapi perempuan, baik dewasa maupun remaja dan anak-anak, sangat banyak. Ketimpangan dan sterotip gender, kesenjangan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan adalah sedikit dari sekian banyak masalah yang dihadapi perempuan sehari-hari.  Sayangnya memang banyak orang masih menormalisasi kondisi yang dihadapi perempuan ini. Bahkan perempuan sendiri terpaksa memilih untuk bungkam ketika mengalaminya dengan berbagai alasan. Padahal seperti yang disebutkan oleh Harriet Beecher Stowe, perempuan adalah arsitek masyarakat yang sesungguhnya. Peran perempuan seringkali dipandang sebelah mata padahal kontribusinya di ranah domestik saja tidak tergantikan. Perempuan memang lebih banyak dipandang sebagai sosok yang lekat dengan pengasuhan tanpa memiliki peran lain di masyarakat. Itu seba

Wah Ternyata Ada Loh Sastra Anak, Yuk Kenali 10 Jenisnya!

Don't just teach your children to read, Teach them to question what they read. Teach them to question everything. (George Calin) Selama ini kita mungkin sering kebingungan dengan pilihan dan jenis buku untuk anak-anak. Buku bacaan anak-anak sebetulnya sudah mempunyai standar sendiri. Jenisnya juga lebih beragam karena sesuai dengan usia dan kemampuan membaca anak. Tapi tahukah kalau sebetulnya buku-buku yang beredar itu termasuk sebagai sastra anak? Pada dasarnya sih, sastra anak ini adalah buku dengan segala jenis bentuk dan genre yang memang sengaja ditujukan untuk anak-anak dan remaja. Tema dan gaya penceritaannya beragam dengan tujuan membantu pemahaman dan perkembangan mereka. Kalau menurut Dr. Dorothea Rosa Herliany, pakar sastra anak, sastra anak mempunyai banyak bentuk seperti cerita, puisi atau drama. Tujuan dari sastra anak adalah membangun imajinasi, mengajarkan nilai dan norma, juga memahami dunia di sekitar mereka.  Buku anak-anak terkadang menyajikan beragam tema suli

Rahasia Unggul Keterampilan Literasi Untuk Manusia Modern

The Purpose of learning is growth, and our minds, unlike our bodies, can continue growing as we continue to live. (Mortimer Adler) Menjelang akhir tahun 2023, Mendikbudristek Nadiem Makariem menyampaikan skor pencapaian kemampuan membaca Indonesia di tahun 2022. Indonesia mendapat skor 359 poin dalam penilaian  Programme for International Student Assessment  (PISA) itu. Goodstats menyebutkan bahwa angka ini justru terendah sejak 2000, sebab Indonesia pernah mencapai skor 402 di 2009. Tahun 2018 saja Indonesia mendapat skor 371 poin untuk kemampuan membaca. Memang sih banyak faktor penyebab yang bisa membuat skor ini anjlok. Salah satunya bisa jadi karena penilaian ini dilakukan ketika kita sedang ada dalam kondisi pandemi Covid-19 sehingga kegiatan pembelajaran menjadi tidak maksimal. Meski sebetulnya ini juga bisa disiasati dengan kegiatan dan proses pembelajaran di rumah bersama orang tua. Sayangnya memang kondisi di lapangan tidak ideal dan jauh dari harapan, apalagi ketika sekolah